Pages

DAMPAK YANG DITIMBULKAN PROGRAM DALAM MEDIA KOMUNIKASI TELEVISI TERHADAP ANAK DARI SEGI KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK


Dampak yang Ditimbulkan Program
Dalam Media Komunikasi Televisi Terhadap Anak
Dari Segi Kognitif dan Psikomotorik

ABSTRAK


MUTMAINNA Dampak yang ditimbulkan program dalam media komunikasi televisi terhadap anak dari segi kognitif dan psikomotorik. Di bawah bimbingan EKAWATI SRI WAHYUNI

Televisi merupakan salah satu media komunikasi yang saat ini telah menyebar di seluruh lapisan masyarakat dan menjadi salah satu media yang sangat  berperan dalam penyampaian berbagai informasi. Penyampaian informasi tersebut dikemas sedemikian rupa dalam bentuk berbagai program. Program-program yang disuguhkan oleh Televisi terdiri atas beberapa macam program dengan kandungan nilainya masing-masing yang diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat dalam berbagai kalangan usia khususnya anak-anak. Anak-anak cenderung menonton program-program yang disiarkan televisi tanpa memedulikan kandungan nilai pada program tersebut. Hal ini ternyata memberi dampak baik itu positif maupun negatif terhadap anak khususnya dalam hal kognitif dan psikomotoriknya.  Sisi negatif dari program yang kurang mendidik dan hanya mengandung unsur hiburan semata membuat anak-anak cenderung semakin malas belajar, namun sisi positifnya program yang mengandung unsur edukasi sangat membantu menambah pengetahuan anak-anak yang tidak mereka dapatkan di bangku sekolah. Dalam hal psikomotrik, televisi cukup berperan dalam perubahan prilaku anak-anak akibat program yang mengandung unsur kekerasan. Misalnya saja anak menjadi kurang sopan terhadap orang tua dan bersikap kasar pada teman-temannya.


Kata Kunci: Televisi, program televisi, aspek kognitif, aspek psikomotorik

BAB 1
PENDAHULUAN


I. 1  LATAR BELAKANG

Televisi merupakan salah satu media komunikasi yang saat ini telah hampir dimiliki oleh setiap rumah tangga. Bagaimanapun juga, televisi memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan untuk menembus batas-batas yang sulit ditembus oleh media massa lainnya. Televisi mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografis, ia juga hadir di ruang-ruang publik hingga ruang yang sangat pribadi. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup yang bisa bersifat politis, informatif, hiburan, pendidikan, atau bahkan gabungan dari unsur-unsur tersebut.
Thamrin (2008) menyatakan bahwa siaran-siaran televisi akan memanjakan orang-orang pada saat-saat luang seperti saat liburan, sehabis kerja bahkan dalam suasana sedang bekerjapun orang-orang masih menyempatkan diri untuk menonton televisi. Suguhan program-program acara yang variatif dan menarik telah menjadikan televisi sebagai salah satu sahabat terdekat keluarga terutama anak.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, anak-anak di Indonesia terpekur rata-rata lima jam sehari di depan layar kaca atau total 1.820 jam setahun. Angka ini, menurut UNICEF, jauh lebih besar ketimbang jumlah belajar mereka  yang 1.000 jam setahun di sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehadiran televisi saat ini telah banyak memberi pengaruh dalam kehidupan anak-anak.
Televisi sedikitnya telah banyak mempengaruhi pola perilaku anak-anak, diantaranya dalam aspek kognitif dan psikomotoriknya. Perilaku anak dalam menonton televisi terkadang sangat menyita waktu mereka, membuat mereka lupa beraktivitas, dan pada akhirnya menghancurkan gairah belajar mereka. Anak-anak lebih memilih menunda mengerjakan tugas sekolah mereka demi menonton sebuah siaran yang mereka tunggu. Dari segi psikomotoriknya, anak-anak cenderung mencontoh apa yang mereka lihat dalam televisi tanpa mengetahui apakah hal tersebut mengandung nilai positif atau bahkan sebaliknya. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa televisi pun memberi dampak positif  terhadap perilaku anak. Televisi mampu mengemas programnya semenarik mungkin sehingga lebih mudah diterima oleh anak-anak dan pada akhirnya menambah pengetahuan mereka.

I.2  RUMUSAN MASALAH
            Bagaimana dampak yang ditimbulkan program dalam media komunikasi televisi terhadap perkembangan anak dari segi kognitif dan psikomotorik ?

I.3 TUJUAN
            Penulisan makalah dilakukan yakni bertujuan untuk menganalisa dampak yang ditimbulkan program dalam media komunikasi televisi terhadap perkembangan anak dari segi kognitif dan psikomotorik.

BAB 2
PEMBAHASAN


1.   Perkembangan Media Komunikasi Televisi

Siaran televisi pertama di Indonesia ditayangkan pada tanggal 17 Agustus 1962 bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Siaran tersebut berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 waktu Indonesia bagian barat untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara. Inilah momentum dimana Indonesia mengukuhkan diri sebagai Negara Asia ke empat yang memiliki media penyiaran televisi setelah Jepang, Philipina dan Thailand. (Sudibyo 2004)
Pernyataan mengenai posisi Indonesia sebagai negara ke empat di kawasan Asia yang mengukuhkan diri memiliki media komunikasi televisi pun tidak jauh berbeda dengan pendapat Freddy H. Istanto[1] sebagai berikut:

“... Di kawasan Asia, Indonesia bukanlah negara pertama yang mengawali pertelevisian. Adalah Jepang yang jauh sebelumnya melakukan penelitian-penelitian tentang televisi. Pada tahun 1953 NHK telah melakukan siaran televisi untuk pertama kali yang diikuti oleh Filipina di tahun yang sama. Demikian pula Thailand memiliki teknologi pertelevisian sejak tahun 1955. Sedangkan RRC baru melakukannya tahun 1962, tahun yang sama dengan Indonesia. ...” (Istanto 1999:100).

Selanjutnya Sudibyo (2004) juga menyatakan bahwa liputan perdana TVRI adalah upacara pembukaan Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan Jakarta. Liputan pertama TVRI ini dikoordinir oleh Organizing Comitte Asian Games IV[2], di bawah naungan Biro Radio dan televisi Departemen Penerangan. Pada tanggal 12 November 1962, TVRI mengudara secara reguler setiap hari. TVRI pertama kali menanyangkan iklan 1 Maret 1963, seiring ditetapkannya TVRI sebagai televisi berbadan hukum yayasan melalui keputusan Presiden RI Nomor 215 tahun 1963. Saat ini siaran telah dapat menjangkau hampir semua provinsi di seluruh Indonesia berkat pemanfaatan satelit Palapa bahkan mampu pula menjangkau wilayah Asean. Munculnya TVRI kemudian disusul pula dengan munculnya stasiun-stasiun televisi swasta lainnya.

1.1 Contoh Kasus Dampak Program dalam Media Komunikasi Televisi terhadap Anak
Berbagai macam program variatif yang ditayangkan oleh televisi. Pada umumnya program-program tersebut ternyata lebih banyak menampilkan unsur hiburan daripada unsur pendidikan. Program hiburan inilah yang banyak disukai oleh anak-anak.  Faktanya, program-program tersebut ternyata memberi dampak terhadap anak-anak. Jodhi Yudono (2008) menyatakan bahwa tayangan film kartun yang disiarkan stasiun televisi swasta di Indonesia, harus diwaspadai karena dapat membahayakan perkembangan mental dan interaksi sosial anak. Beberapa film kartun produk luar negeri lebih banyak menampilkan kekerasan, bahasa yang kasar dan lebih bersifat merendahkan. Pengaruh tersebut menyebabkan anak-anak tidak tahu lagi sopan-santun terhadap orang tua. Tidak hanya itu, Isman (2009) dalam Kompas menyatakan berdasarkan Laporan Komnas Perempuan Tahun 2006, ada kecenderungan meningkatnya perilaku kekerasan terhadap perempuan. Kasus kekerasan terhadap perempuan telah mencapai angka di atas 20.000 kasus. Siaran televisi yang suka menunjukkan perilaku kekerasan disinyalir sebagai penyebab utamanya.

2.   Program  Siaran Media Komunikasi televisi

Televisi menyiarkan berbagai macam program-progam semenarik mungkin untuk menarik minat khalayak umum. Menurut Morissan (2008) Jenis program televisi pun dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu : program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment).  Selain itu, terdapat pula pembagian program berdasarkan sifat faktual atau fiktif. Program faktual meliputi program berita, dokumenter, dan reality show[3]. Program yang bersifat fiktif berupa program drama atau komedi.
Jahja dan Irvan (2006) mengemukakan bahwa terdapat empat kategori tayangan televisi. Keempat kategori tersebut yaitu drama, non-drama, informasi dan iklan.
a.       Jenis drama adalah film dan sinetron
b.      Jenis non-drama meliputi acara-acara variety show[4], reality show, kuis, musik dan bentuk hiburan lain selain drama.
c.       Kategori informasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Public Service Annoucment (PSA), infotainment dan pendidikan masyarakat. Jenis PSA meliputi film dokumenter, berita, siaran olahraga dan tayangan informasi umum.
d.      Kategori yang terakhir, iklan, meliputi dua jenis yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan komersial.

2.1 Dampak Program Televisi Terhadap Anak dari Segi Kognitif
           
            Televisi merupakan salah satu media komunikasi yang memiliki berbagai macam program variatif dan menarik. Suguhan program-program acara yang variatif dan menarik tersebut telah menjadikan televisi sebagai salah satu  benda yang sangat penting bahkan sangat sulit dipisahkan dari anak. Toriza (2010) menyatakan bahwa anak cenderung hanya menonton program siaran televisi yang menghibur seperti film kartun dan film anak lainnya. Jarang sekali anak yang suka menonton acara televisi yang bersifat informatif seperti berita.  
Selanjutnya Toriza (2010) kembali menyatakan bahwa televisi sedikitnya telah banyak mempengaruhi pola perilaku anak-anak, salah satunya adalah mempengaruhi perilaku belajar anak, salah satunya dalam hal kognitif. Perilaku anak menonton televisi kadang sangat menyita waktu mereka, membuat mereka lupa beraktivitas, dan pada akhirnya menghancurkan gairah belajar mereka. Anak-anak memiliki perilaku untuk menunda tugas-tugas sekolah mereka demi menonton sebuah film yang mereka tunggu. Frekuensi dan lama menonton televisi pada anak-anak pun kini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi mereka belajar atau mengaji. Sesuai dengan data pada tabel 1 mengenai dampak yang disadari anak akibat sering menonton televisi, sebanyak 80,1 % anak yang menjadi malas belajar.


Tabel 1 Dampak yang Disadari Anak Akibat Sering Menonton Televisi
                                        Dampak                                                    %        
Malas Belajar                                                                                          80,1
Tidak  suka baca buku                                                                           66,3
Sumber : www.Kompas.com


Hal tersebut telah meresahkan banyak pihak karena dampak negatif dari televisi telah berpengaruh terhadap cara belajar anak yang tentunya dapat berpengaruh pula terhadap kualitas sumber daya manusia kedepannya apabila semakin dibiarkan. Namun selain itu, terdapat dampak lain yang ditimbulkan program televisi dalam hal postif yakni stasiun televisi saat ini telah mampu mengemas program-programnya semenarik mungkin, ilustratif, ringan dan tanpa membutuhkan pemikiran yang sulit, sehingga anak-anak mudah untuk menangkap pesan yang ingin disampaikan. Kelebihan televisi tersebut membuat program yang menyangkut hal-hal mengenai pendidikan akan lebih mudah diterima oleh anak-anak sehingga pada akhirnya akan menambah wawasan dan pengetahuan anak tersebut. Dampak positif lainnya yakni anak menjadi lebih cerdas sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selanjutnya,  program-program televisi saat ini pun sangat membantu dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki anak itu sendiri.

2.2  Dampak Program Televisi Terhadap Perkembangan Anak dari Segi Psikomotorik

Seiring dengan maraknya stasiun televisi swasta yang hadir di Indonesia maka persaingan diantara stasiun televisi semakin tinggi sehingga mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan rating yang tinggi. Salah satu cara memperoleh rating tinggi yakni dengan menayangkan sinema elektronik atau lebih dikenal dengan istilah sinetron. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sinetron menjadi salah satu program yang digemari berbagai macam lapisan masyarakat dan salah satunya anak-anak. Banyaknya jumlah sinetron menimbulkan kekhawatiran banyak pihak mengenai dampak yang akan dialami anak-anak, karena di dalam sinetron banyak terkandung muatan negatif dan sering menampilkan adegan-adegan anti-sosial. (Yuritsa 2011)
Tayangan sinetron pun semakin hari semakin banyak dilirik anak-anak. Hal tersebut terlihat dari grafik program televisi yang tertera pada lampiran dan menjelaskan bahwa tayangan sinetron merupakan program televisi yang mendapatkan perhatian yang cukup tinggi diantara program-program televisi lainnya. Program-program yang cenderung mengandung muatan negatif dan ditayangkan televisi ini membuat berbagai kalangan khususnya orang tua menjadi resah.  Dari segi psikomotoriknya, anak-anak cenderung meniru dan melakukan apa yang mereka lihat. Prilaku negatif pun mulai muncul contohnya anak-anak menjadi kasar kepada orang-orang disekitarnya. Mereka sering mengeluarkan kata-kata kotor yang belum pantas dikatakan anak seusianya, bahkan mereka tidak segan-segan memukul orang lain.
Selanjutnya dampak lain dari program dalam media komunikasi televisi yang berpengaruh terhadap anak dari segi psikomotoriknya yakni moralitas anak menjadi negatif disebabkan mereka cenderung lebih meniru nilai-nilai negatif yang terkandung dalam program televisi yang sering mereka lihat. Ditambah lagi kebanyakan anak menjadi pasif dalam membangun hubungan sosial dengan lingkungannya akibat dari kecanduan menonton televisi sehingga mengurangi lingkup pergaulannya dengan masyarakat luas dan tidak heran lagi jikalau anak-anak kecil sekarang pun secara tidak langsung sedikit demi sedikit terdidik untuk berprilaku konsumtif.

BAB 3
PENUTUP


1.   SIMPULAN
Secara keseluruhan dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dampak yang ditimbulkan oleh program dalam media komunikasi televisi terhadap anak lebih cenderung mengarah ke aspek kognitif dan psikomotoriknya. Dari segi kognitif, televisi berdampak terhadap prilaku belajar anak  sehari-hari yang cenderung semakin malas belajar, namun disisi lain  televisi pun memberi dampak positif yakni menambah pengetahuan anak-anak. Dari segi psikomotriknya, televisi lebih banyak berdampak negatif dibandingkan positif terbukti dari pola prilaku anak-anak yang semakin kasar dan kurang sopan.



2.   SARAN
Mengetahui besarnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh televisi terhadap perkembangan anak-anak, maka saya menyarankan kepada seluruh pembaca khususnya orang tua agar memperketat pengontrolan terhadap program-program televisi yang sering ditonton oleh anak-anak. Selain itu, orang tua pun harus memberikan perhatian dan bimbingan yang lebih intensif lagi agar timbul pengertian dalam diri anak-anak mengenai program-program yang baik dan tidak baik untuk ia tonton.


DAFTAR PUSTAKA


Isman. 2009. Televisi jangan tayangkan sosok perempuan teraniaya. [Internet]. [diunduh 1 Desember 2011]. Kompas. Dapat diunduh dari: http://nasional.kompas.com

Istanto FH. 1999. Peran televisi dalam masyarakat citraan dewasa ini. [Internet]. [diunduh 11 November 2011]. Surabaya [ID]: Universitas Kristen Petra. Dapat diunduh dari: http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

Jahja RS, Irvan M. 2006. Menilai tanggung jawab sosial televisi. Jakarta [ID]: Piramedia. 114 hal.

Morissan MA. 2005.Media penyiaran : strategi mengelola radio dan televisi. Jakarta [ID]: Ramdina Prakarya

Nielsen Media Research. 2003. Top 10 program televisi dengan rating tertinggi. [Internet]. Dapat diunduh dari:  http:// research.marketing.co.id 

Sudibyo A. 2004. Ekonomi politik media siaran. Yogyakarta [ID]: LKS

Thamrin R. 2008 8 Juni. Matikan televisi anda ! Harian Umum Republika.

Toriza V. 2010. Hubungan terpaan media televisi dengan belajar kognitif pada anak. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 121 hal.

Yudono J. 2008. Tayangan kartun bahayakan perkembangan anak. [Internet]. [diunduh 1 Desember 2011]. Kompas. Dapat diunduh dari : http://nasional.kompas.com

Yuritsa DCA. 2011. Persepsi Remaja Terhadap Unsur Kekerasan Dalam Sinetron Televisi. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 200 hal.





[1] Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra.
[2]  Organisasi yang sengaja dibentuk khusus untuk event Asian Games IV.
[3] Reality show adalah suatu acara yang menampilkan realita kehidupan seseorang yang bukan selebriti (orang awam), lalu disiarkan melalui jaringan TV, sehingga bisa dilihat masyarakat. Reality show tak sekedar mengekspose kehidupan orang, tetapi juga ajang kompetisi, bahkan menjahili orang.
[4] Suatu pertunjukan hiburan contohnya  tarian, lagu-lagu, komedi dll.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengolahan Informasi dan persepsi Konsumen

MK. Perilaku Konsumen Siang
Tugas Membuat pertanyaan dan  jawaban
Nama              :  Mutmainna
NRP                 : I34100063
Hari, Tanggal : Selasa, 20 September 2011


Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen

1.      Apa yang menyebabkan tidak semua stimulus  yang dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus tersebut ?
Jawab : Hal ini terjadi karena konsumen memiliki keterbatasan sumber daya kognitif untuk mengolah semua informasi yang diterimanya. Karena itulah konsumen menyeleksi stimulus mana yang akan diperhatikannya dan akan di proses lebih lanjut.

2.      Mengapa citra visual banyak diyakini lebih mudah diingat dibandingkan dengan kata – kata ?
Jawab :  Karena citra visual memiliki suatu khas yang jauh lebih menarik dibandingkan dengan hanya kata – kata sehingga konsumen pun menyimpan gambar itu dalam memori jangka panjangnya. Manusia cenderung mudah mengingat sesuatu yang baginya sangat menarik contohnya penuh dengan gambar, memiliki suara, atau full colour dibandingkan dengan iklan yang hanya standar dan biasa – biasa saja.

3.      Bagaimana pengolahan informasi pada diri konsumen dapat terjadi ?
Jawab : Pengolahan tersebut dapat terjadi ketika salah satu pancaindera konsumen  menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus tersebut bisa berbentuk  produk, nama merek, kemasan, iklan,  dan nama produsen.
www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kepribadian

www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

Consumer Behavior Class Tuesday Afternoon
Department of Family and Consumer Sciences
College of Human Ecology _ Bogor Agricultural University

·         Lecturer : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
·         Session 1 : www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

Kepribadian
Oleh Mutmainna, Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia

Ø  5 karakter postif yang ada secara keseluruhan di kelompok kami :
1.      Jujur
2.      Ramah
3.      Sopan
4.      Mudah bergaul
5.      Percaya diri
6.      Komunikatif

Ø  5 karakter negatif yang ada secara keseluruhan di kelompok kami :
1.      Egois
2.      Boros
3.      Pemalas
4.      Sensitif
5.      Kurang disiplin

Ø  Umumnya gaya hidup masyarakat saat ini yakni cenderung Hedonis. Kami mengatakan demikian dilihat dari fakta.  Saat ini masyarakat sudah sangat konsumtif dan cenderung selalu ingin mengikuti trend terbaru walau tidak sesuai dengan kultur budaya kita. Di mulai dari fashion atau cara berpakaian yang cenderung selalu mengikuti penampilan selebriti di TV. Tidak hanya itu, dari segi teknologi, masyarakat  sudah sangat bergantung pada HP, I-phone, I-pad, serta  gadget-gadget lainnya yang secara medis membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Pengguna jejaring sosial pun semakin membludak. Dari segi makanan, masyarakat kini lebih melirik makan-makanan cepat saji yang sebenrnya kandungan gizinya sangat kurang. Masih banyak hal yang sangat mengkhawatirkan saat ini di lingkungan masyarakat dan ternyata hal – hak tersebut menjadi semakin meluas akibat kualitas serta kepribadian masyarakat yang semakin menurun.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen


Consumer Behavior Class Tuesday Afternoon
Department of Family and Consumer Sciences
College of Human Ecology _ Bogor Agricultural University
·         Lecturer : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
·         Session 1 : www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id




Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen
Oleh Mutmainna, Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
College of Human Ecology

Ø  Motivasi dan Kebutuhan

Dalam pertemuan kuliah yang kedua,  kami diajarkan arti dari motivasi dan kebutuhan. Motivasi muncul disebabkan adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Sedangkan kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. Nah inilah yang disebut sebagai motivasi. Sedangkan kebutuhan terdiri atas kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.  Kebutuhan yang dirasakan manusia pun seringkali dibedakan berdasarkan kepada manfaat yang diharapkan dari pembelian dan penggunaan produk. Kebutuhan  tersebut yakni kebutuhan utilitarian yang mendorong konsumen membeli produk karena manfaat fungsional dan karakteristik objektif dari produk tersebut. Selanjutnya yakni kebutuhan ekspresive yaitu kebutuhan yang bersifat psikologis.

Ø  Teori Maslow
Dr. Abraham Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan  tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah yaitu kebutuhan biologis sampai yang paling tinggi yaitu kebutuhan psikogenik. Kebutuhan Fisiologis adalah kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan tubuh manusia untuk mempertahankan hidup meliputi makan, minum, udara, rumah dll. Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan tingkat kedua setelah kebutuhan dasar yang merupakan kebutuhan bagi perlindungan fisik manusia. Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi, maka manusia membutuhkan rasa cinta dari orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, serta diterima oleh orang – orang disekelilingnya. Inilah kebutuhan tingkat ketiga dari Maslow, yaitu kebutuhan sosial. Selanjutnya yakni kebutuhan ego yakni kebutuhan untuk berprestasi sehingga mencapai derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya. Kebutuhan yang terakhir yakni kebutuhan aktualisasi diri yang merupakan keinginan dari seseorang untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS